Mengenal Amperemeter Lebih Jauh!

  • PostShare
  • Dec 02, 2022

Jika Anda terbiasa dengan dunia kelistrikan, pasti sudah tidak asing dengan alat yang bernama amperemeter, bukan? Dimana alat ukur yang satu ini memiliki peran yang cukup penting untuk kebutuhan kelistrikan. Dengan amperemeter, Anda dapat mengukur seberapa besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian. Jadi, besar-kecilnya kuat arus yang terdapat pada jaringan listrik dapat dibaca menggunakan alat yang satu ini.

Pengertian Amperemeter

Pengertian Amperemeter adalah alat yang difungsikan untuk pengukuran tingkat arus listrik yang terdapat pada sebuah rangkaian.

Pada umumnya, amperemeter terbuat dari resistensi shunt serta mikroamperemeter yang disusun secara seri. Penggunaan shunt dan mikroampetemeter ini fungsinya untuk proses deteksi tingkatan besar kecilnya tegangan arus listrik yang terdapat pada rangkaian.

Dengan adanya amperemeter, maka akan mempermudah teknisi untuk melakukan pengecekan jaringan listrik. Hal ini karena mengetahui besar kecilnya kuat arus yang mengalir di dalamnya.

Fungsi Amperemeter

Fungsi amperemeter secara umum adalah untuk mendeteksi tegangan listrik. Namun, amperemeter hanya dapat berfungsi untuk mengukur arus listrik pada rangkaian tertutup saja.

Untuk mengukur kuat arus, amperemeter biasanya dipasang secara seri serta perlu dipasang dengan resistensi shunt.

Untuk fungsi pemasangan resistensi shunt disini adalah agar kemampuan alat tersebut untuk melakukan pengukuran menjadi lebih besar.

Mengenal Setiap Bagian Ampere Meter

  1. Galvanometer

Galvanometer adalah komponen utama amperemeter yang fungsinya untuk melakukan proses ukur dari tingkatan arus listrik. Lebih menariknya lagi komponen ini teruji melakukan pengukuran dengan tingkat ketelitian tinggi.

Komponen ini juga terdiri dari beberapa susunan, yakni inti besi, kemudian diselimuti oleh kumparan yang terbuat dari kawat yang sangat halus.

Pada amperemeter, komponen galvanometer disusun secara seri bersama dengan resistor dan juga hambatan. Tujuannya adalah agar batas ukur yang dimilikinya menjadi lebih besar.

Galvanometer bekerja dengan sistem hukum Lorentz. Ketika arus listrik mengaliri koil atau kumparan, maka inti besi akan berfungsi sebagai magnet dan melakukan penarikan.

Selanjutnya inti besi akan berputar dan secara otomatis akan membuat jarum penunjuk mulai bergerak. Setelah proses ukur selesai maka jarum akan berhenti pada skala yang terdapat pada layar display.

  1. Batas Ukur

Batas ukur merupakan nilai maksimal yang terdapat pada setiap amperemeter. Nilai maksimal ini nantinya akan menunjukan nilai tertinggi yang dapat diukur menggunakan amperemeter.

  1. Terminal Positif dan Negatif

Pada amperemeter, terdapat juga kompenen yang bernama terminal positif dan terminal negatif. Dimana terminal positif berfungsi untuk input positif, sedangkan terminal negatif digunakan untuk output negatif.

  1. Jarum Penunjuk atau Pointer

Jarum penunjuk sering disebut juga dengan istilah pointer. Hal ini karena fungsinya sendiri adalah untuk menunjukkan nilai hasil pengukuran pada amperemeter jenis analog.

Karena pada versi digital hasil pengukuran ditunjukkan dengan angka sehingga tidak membutuhkan adanya pointer sebagai bagian dari komponen amperemeter.

  1. Skala Maksimum

Skala maksimum berfungsi untuk menampilkan batas nilai tertinggi. Pada skala maksimum, ada beberapa metode yang digunakan untuk membaca amperemeter. Jika melakukan pengukuran untuk kuat arus, maka metode pembacaan amperemeter skala nilainya dilihat dari arah kiri ke kanan.

Sedangkan jika melakukan pengukuran nilai resistansi atau hambatan, maka sebaliknya metode pembacaan skala nilainya dilihat dari kanan ke kiri.

  1. Resistensi Shunt

Komponen amperemeter yang selanjutnya adalah resistensi shunt. Dimana resistensi shunt merupakan bagian amperemeter yang difungsikan untuk menciptakan jalur hambatan.

Adapun cara kerja amperemeter adalah:

  • Ketika amperemeter dialiri dengan arus listrik, maka hal ini akan memicu terjadinya medan magnet.
  • Arus listrik mengalir melalui kumparan, maka akan sampai pada inti besi serta menimbulkan reaksi magnetik pada komponen tersebut.
  • Medan magnet akan membuat inti besi berputar, kemudian secara otomatis jarum penunjuk mulai bergerak hingga nantinya berhenti pada titik skala yang sesuai dengan hasil pengukuran.
  • Laporan hasil pengukuran ini nantinya dapat pengguna lihat pada layar display amperemter.
  • Untuk memperbesar kemampuan amperemeter dalam melakukan pengukuran amperemeter, ternyata juga memungkinkan untuk ditambahkan dengan hambatan shunt.
  • Tujuan adanya jalur hambatan ini dibuat adalah untuk memperbesar simpangan yang dihasilkan sehingga memperluas batas ukur alat tersebut.
  • Karena semakin besar arus yang mengalir, maka semakin luas simpangannya. Dengan demikian, secara otomatis maka batas ukur pada amperemeter juga akan semakin tinggi.

Related Post :