Awal Mula Jajanan Pasar khas Indonesia

  • PostShare
  • Jun 18, 2023

Kuliner Indonesia kaya akan makanan, jajanan, dan juga minuman. Saat sedang berbelanja di pasar, Anda bisa melihat berapa banyak jajanan atau jajanan yang dijual di pasar. Rasa dan bentuknya beragam mulai dari yang segar, manis, gurih, asin, pedas dan lainnya.

Cemilan apa saja yang ada? Nama-nama jajanan pasar ini akan kami bahas dalam ulasan kali ini. Agar tidak bingung saat membeli jajanan di pasar, yuk simak baik-baik artikel di bawah ini!

Awal Mula Jajanan Pasar

Perkembangan teknologi membuat media sosial semakin mudah. Arus informasi antar negara juga mudah diakses. Tentu saja, ini berdampak besar pada cara hidup kita di banyak bidang.

Pengaruh tersebut dapat kita lihat pada gaya hidup, pola pikir, fashion, kendaraan, budaya, adat istiadat dan dunia kuliner termasuk jajanan. Saat ini kami dapat mengamati bahwa berbagai macam makanan ringan baru telah muncul.

Beberapa makanan ringan ini berasal dari luar negeri. Namun, bukan berarti jajanan pasar tradisional kehilangan daya tariknya. Jajanan tradisional yang dijual di pasar tradisional ini masih menjadi primadona dan berperan penting dalam roda perekonomian Indonesia.

Penting untuk kita ketahui bahwa sebenarnya aneka jajanan pasar di Indonesia banyak sekali karena dipengaruhi oleh budaya luar. Bukan rahasia lagi bahwa negara kita memiliki letak yang sangat strategis, berada di garis khatulistiwa zamrud dan berbatasan dengan dua samudra dan dua benua.

Artinya banyak kapal yang melewati perairan Indonesia. Awal mula jajanan tradisional banyak dijajakan di pelabuhan.

Alasannya, pelabuhan saat itu merupakan pusat perekonomian, karena stasiun dan terminal kereta api masih langka. Tak heran jika kemudian pelabuhan menjadi tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai kota, pulau, dan negara.
Perjumpaan antar daerah, negara, budaya dan suku akhirnya menghasilkan jajanan asli Indonesia.

Makanan ringan tradisional Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Cina dan Eropa. Coba kita lihat jajanan tradisional yang ada banyak yang terbuat dari tepung beras dan tepung terigu.

Tepung beras merupakan bahan yang sering digunakan orang Tionghoa daratan untuk membuat siomay. Bahkan kuenya sendiri adalah Hokkien.

Padahal tepung terigu merupakan bahan baku yang sering digunakan orang Eropa untuk membuat kue. Gandum, bahan utama pembuatan tepung terigu, bukanlah tanaman asli Indonesia.

Orang Indonesia juga mengolah masakan dari tepung terigu sesuai dengan masakan Eropa. Era kolonial adalah masa ketika masakan Eropa banyak mempengaruhi masakan asli Indonesia, termasuk jajanan tradisional makanan pasar.

Jajanan pasar di Indonesia biasanya merupakan jajanan atau jajanan dengan rasa asin atau manis. Hal ini telah menyebar ke seluruh negeri dan memiliki banyak varietas. Pasar ini tidak hanya menjual jajanan tradisional, tetapi juga jajanan modern.

Makanan pasar atau jajanan pasar menengah terbuat dari tepung beras, tepung terigu, sagu, umbi-umbian, tepung tapioka, beras dan beras ketan. Di antara jajanan tersebut, terdapat banyak kue yang mencerminkan kekhasan masing-masing daerah dan memiliki makna filosofis tersendiri.

Nah, berikut adalah aneka jajanan pasar yang yang sarat makna tersebut, diantaranya Onde-onde, Lemper, Kue Lumpur, Nagasari, Kue Jadah,Kue Tok, kue Cucur, Kue Pukis, Bika Ambon dan Kue Klepon.

Namun tentunya masih banyak jajanan yang belum kami sebutkan satu per satu dalam artikel ini. Jajanan pasar lainnya antara lain Kue Talam, Kue Putu, Kue Lapis, Kue Lupi, Jenang, Cenili, Kue Pancong, Cente Manis, Omelet Bun, Dodol dsb.

Beragamnya jajanan pasar menunjukkan betapa pandainya bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan dari latar belakang yang beragam. 

Related Post :